Tuesday, July 27, 2010


Beginilah nasib saya. Tugas kantor selesai lebih cepat dari waktunya. Mending kalo cuma beda beberapa hari. Ini 2 minggu! Bayangpun! Maka kemudian saya berencana untuk pulang kandang saja ke rumah ibu saya di Depok. Namun naas, tiket pulang ternyata tak semurah yang saya kira. Di semua maskapai penerbangan yang tersisa tinggal kelas bisnis saja. Kalo begini mah tekor di jalan! Batin saya. Dan akhirnya saya urungkan niat saya untuk pulang. Lagipula saya sudah mengantongi tiket pulang lebaran nanti. Sayang juga kalo harus pulang sekarang. Saya pun sudah berkonsultasi berkali-kali dengan keluarga. Mereka malah menyarankan agar pulang lebaran saja, takut kenapa-kenapa, kata mereka. Soalnya, ‘liburan’ kali ini bisa dibilang ilegal. Saya tidak meminta izin terlebih dahulu kepada atasan saya. Meskipun saya sudah ‘bersekongkol’ dengan tim saya (untuk tidak masuk kantor selama seminggu) tetap saja bahaya kalo sampe ketauan. And then, here i am.. have no plan kecuali bergelut dalam kamar kosan selama seminggu ke depan. Uzlah. Menyendiri. Bingung mau ngapain. Teman-teman juga sedang tugas di luar kota. Nasib oh nasib. Tapi hei, saya menemukan hal lain dari ‘kesendirian’ saya. Saya menjadi punya banyak waktu untuk berpikir tentang banyak hal. Tentang diri saya, keluarga saya (terutama ibu saya), mimpi-mimpi saya, tujuan hidup saya, dll. Dahulu saya merasa tidak sempat untuk memikirkan semua itu. Totalitas pekerjaan benar-benar menguras habis waktu saya. Pulang kerja, kecapean, terus tidur sampe pagi, kemudian kerja lagi. Begitu seterusnya. Hari libur pun kebanyakan diisi dengan istirahat, olahraga dan jalan-jalan dengan teman-teman. Maka saya sangat berterima kasih atas waktu-waktu luang seperti saat ini. Saya jadi bisa me-rethink masa depan saya. Meng-evaluate pencapaian saya sampai saat ini. Apa-apa saja yang telah saya lakukan dan belum saya lakukan. Hal-hal semacam itu. Semuanya bermuara pada satu tujuan saya : nafi’un lighoiri. Bermanfaat bagi sesama. So, happy holiday, kawan... :)

Saturday, June 12, 2010

Kepala Baru, Harapan Baru

Akhirnya, setelah menunggu selama 10 bulan 10 hari (weleh, mirip orang melahirkan aja!) instansi saya punya kepala baru. Walopun beritanya ga seheboh videonya ariel peterporn, tapi saya, sebagai seseorang yang mencari nafkah di lembaga pemerintahan tersebut merasa sangat excited. Ini saya buktikan dengan mencari tahu profil sang kepala, Prof. Dr. Mardiasmo ini via dunia maya. Sebenarnya nama Mardiasmo terdengar familiar bagi saya. Dan benar saja, begitu saya melakukan pencarian di google, yang keluar adalah link situs-situs toko buku online. Yup, seingat saya, Pak Mardiasmo memang banyak menyusun buku salah satunya adalah buku perpajakan yang dahulu menjadi pegangan saya sewaktu kuliah tingkat I. Namun, ada yang aneh. Berlembar-lembar halaman mbah google, tidak ada yang memuat profil beliau secara utuh. Hampir semua link yang mencatumkan nama beliau adalah link toko buku online. Tapi saya tidak mau menyerah, sejam dua jam saya tracing ke situs-situs, mencoba mencari lebih banyak informasi tentang beliau. Dan berikut ini adalah (sedikit) hasil yang saya dapat:
Prof. Dr. Mardiasmo adalah seorang pria kelahiran Solo (1958). Bapak tiga putri (Asti, Dira, dan Devi) ini sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan. Beliau juga dikenal sebagai guru besar pada Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Prof. Dr. Mardiasmo sangat mencintai dunia tulis-menulis. Berbagai buku telah ditulisnya dan diterbitkan seperti buku di bidang akuntansi, perpajakan, auditing, dll. Pada tahun 2008, beliau dipercaya menjabat komisaris di PT. Jasa Raharja (Persero).

Karir gemilang yang dicapainya kini, tak lepas dari pendidikan yang dimilikinya. Setelah lulus dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi UGM, Yogyakarta (1981), beliau menyabet gelar Master of Business Administration (MBA) dari University of Bridgeport, Amerika Serikat (1989) dan Doctor of Philosophy (PhD), School of Public Policy, University of Birmingham, Inggris (1999).

Begitulah, sedikit informasi tentang beliau. Memang tak banyak, tapi setidaknya saya menjadi tidak buta tentang kepala badan saya yang baru. Saya hanya bisa berdoa, semoga lembaga tempat saya bernaung ini bisa menjadi lebih baik lagi dengan kehadiran sosok beliau. Dan saya harap –pastinya- semoga cepat remunerasi (hehehe). Selamat datang Pak Mardiasmo! Selamat bergabung dengan keluarga besar ini! Go President’s Auditor! BPKP Jaya!

Oh, baidewei ini nih tampang kepala badan saya yang baru... :)

Sunday, May 30, 2010

Menemukan Kembali

Saat sedang iseng-iseng browsing menggunakan kartu flash corporate saya yang baru jadi –hohoho- saya menemukan blog salah seorang kawan lama yang sudah lama sekali tak jumpa. Sebut saja namanya ‘ano’. Kependekan kata dari kata anoa (hihihi). Sepintas saya membaca tulisan-tulisan di blog tersebut. Tiba-tiba saya teringat onggokan –yang saya namakan blog- saya sendiri yang sudah lama tak terjamah. Langsung saja saya meluncur ke TKP. Dan ketika saya melihatnya.... innalillahi.. mengenaskan! Sudah setaun lebih ditinggal sama empunya yang minggat sok sibuk dengan urusan kerjaannya. Kalo saya pikir-pikir lagi, sebenarnya saya ga sibuk-sibuk amat. Malah banyak waktu saya terbuang percuma untuk melakukan hal-hal yang tidak berguna. Lalu kenapa saya meninggalkan dunia yang setiap kali saya isi sebuah CV pada kolom hobi adalah menulis? Apakah saya memang benar-benar hobi menulis? Atau cuma euforia –atau malu?- karena teman-teman jebolan organisasi saya waktu di kampus rata-rata memiliki blog? Entah apapun alasannya, setelah membaca kembali tulisan-tulisan di blog teman saya itu, saya menjadi semangat kembali menulis. Saya seperti menemukan kembali jiwa saya yang hilang di setiap guratan kata yang tertulis. Passion saya dan saya bertekad untuk kembali menulis. Mudah-mudahan ini awal yang bagus yang tak berujung pada kemalasan.